Hero-Anti Hero yang Terdapat Dalam Diri Jane Eyre Dalam Novel Jane Eyre

Kamis, 12 April 2018




Dalam Novel Jane Eyre karya Charlotte Bronte terdapat unsur character, characterization, Hero-Anti Hero, Picaresque yang terkait dengan unsur penokohan.
Character atau yang biasa kita kenal dengan sebutan tokoh Menurut Nurgiyantoro (1995) adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita Nurgiyantoro (2000) juga menambahkan bahwa tokoh dapat dimaknai sebagai seseorang atau sekelompok orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif dimana para pembaca dapat melihat sebuah kecenderungan yang diekspresikan baik melalui ucapan maupun tindakan.
Characterization atau penokohan menurut Nurgiyantoro (1995) penokohan merupakan pelukisan atau gambaran jelas mengenai seseorang yang dimunculkan dalam suatu cerita
Setelah itu ada Hero-dan Anti Hero. Dimana Hero sebutan untuk tokoh laki-laki  (Heroine untuk tokoh wanita) adalah character dari suatu karya sastra yang suka berhadapan dengan suatu bahaya, kuat, dan pemberani kadang juga mengorbankan diri untuk sesuatu yang baik. Anti hero adalah sifat lain yang dengan jelas kurang kualitasnya dalam menjadi hero, tidak selalu baik, kadang juga takut, nakal, pembangkang, sifatnya bertolak belakang dengan hero.

Picaresque adalah salah satu genre prosa fiksi yang berkenaan dengan petualangan atau perjalanan seorang hero (picaro Spanish) dari low social class yang hidup di antara masyarakat yang mengandalkan kecerdikanya dalam bertahan hidup. Ciri-ciri novel picaresque Novel adalah kadang ditulis menggunakan first person narrative, main karakter kadang berasal dari low class, ceritanya diceritakan seperti sebuah petualangan.

Sebuah novel Picaresque juga harus mempunyai karakter brave karena jika ia tidak berani maka ia tidak akan survive dari kehidupannya yang keras. Harus bersikap bandel karena itu yang karakter utama punya untuk bertahan. Bersikap kasar, atau keras. Jadi bisa dikatakan bahwa suatu karakter di novel picaresque ini harus mempunyai sifat rogue, rascal, dan juga knave. Novel picaresque mempunyai hubungan Hero-Anti Hero disetiap peristiwanya. Dan disini saya akan menjelaskan beberapa hubungan tersebut.

Biasanya karakter utama dalam novel picaresque digambarkan dari seorang anak yang telah kehilangan sosok orang tua atau panutannya (seorang yatim atau bahkan yatim-piatu), sehingga dengan tidak adanya sosok panutan ia menjadi mandiri dan mengherokan dirinya sendiri, tapi disamping itu karena dia tidak ada panutan sosok hero Anti-Hero jadi melekat dan yang keluar adalah sifat nakal, bandel, dan sebagainya. Yang nantinya dalam satu karakter akan terdapat dua karakter tersebut karena sifat tersebut saling melekat satu sama lain. Contohnya seperti SpiderMan, Huckleberry Finn, Oliver Twist, dan sebagainya.

Jane Eyre termasuk Novel Picaresque karena novel ini menceritakan si Jane yang memang berasal dari low class, ibu ayahnya meninggal karena penyakit lalu ia diangkat oleh pamannya dan tidak lama kemudian pamannya meninggal akhirnya dia tinggal bersama bibinya dan anak-anaknya. Novel ini menggunakan First person narrative, lalu bersifat autobiography. Menurut (KBBI) autobiografi adalah riwayat hidup hidup pribadi yang ditulis sendiri. Dalam hal ini, autobiografi merupakan catatan dirinya sendiri. Artinya autobiografi adalah sebuah biografi yang didalamnya menceritakan riwayat hidup atau pengalaman pribadi yang ditulis oleh dirinya sendiri. Isi didalam autobiografi berisi tentang pengalaman dari kecil hingga keadaan sang penulis sekarang ini, dari yang paling sulit hingga mencapai keberhasilan yang besar atau prestasi yang dicapainya semasa hidupnya. Maka dari itu sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama yang sama saja dengan menceritakan dirinya sendiri, apa yang terjadi dalam hidupnya dari kecil sampai menjadi orang yang dikenal orang lain.

Kenapa biasanya novel picaresque menggunakan anak kecil sebagai tokoh utama dalam ceritanya karena memang bercerita tentang autobiografi yang menceritakan dari masa kecil jadi harus dari anak kecil dan juga karena mereka saat kecil bisa membentuk diri mereka masing-masing jadi peraturan seperti norma, peraturan yang dibuat itu tidak berlaku bagi mereka.

Karena Jane Eyre termasuk novel picaresque maka novel ini terdapat Hero dan Anti Hero disetiap peristiwanya, contoh kecil yang saya baca di novel ini saya menggolongkan Jane Eyre sebagai Hero dan Anti Hero dalam cerita. Karena di dalam cerita karakter Jane diceritakan sebagai pribadi yang tangguh, mempunyai harga diri yang tinggi, jujur, mandiri, serta penuh semangat, juga dia menjunjung tinggi keadilan, serta pintar, dan karena dia adalah sosok yang berani Jane suka melawan karena ketidak adilan yang diterima oleh dirinya sekaligus dia adalah sosok yang bandel, dan susah diatur karena dia tidak punya panutan seperti yang saya utarakan diatas bahwa:

With Bewick then on my knee, I was then happy: happy at least in my way. I feared nothing but interruption, and that came too soon. the breakfast-room door opened” (Jane Eyre, 9)  
Seperti kutipan diatas yang menunjukkan bahwa Jane tidak takut apa-apa sebelum pintu ruang makan yang terbuka yang mungkin membuat dia kaget campur terkejut karena dia sedang enak-enaknya membaca buku.
but then John Reed knocked me down, and my aunt shut me up in the red-room” (Jane Eyre, 1847:32)
Kutipan diatas adalah kata-kata yang diutarakan Jane pada saat dia bicara dengan Mr. Lloyd  dia jujur atas apa yang ia rasakan dan yang John Reed lakukan kepadanya. Juga kutipan diatas bisa digunakan sebagai gambaran perlawanan ketidak-adilan yang dirasakan oleh Jane karena dia berani mengatakan bahwa John lah yang membuatnya semuanya seperti itu tetapi Jane lah yang dikurung di red-room oleh Auntnya atau Ibu John.
SPEAK I must: I had been trodden severely, and MUST turn: but how? What strength had I to dart retaliation at my antagonist? I gathered my energies and launched them in this blunt sentence— “ I am not deceitful: if I were, I should say I loved you; but I declare I do not love you: I dislike you the worst of anybody in the world except John Reed; and this book about the liar, you may give to your girl, Georgiana, for it is she who tells lies, and not I”“ (Jane Eyre, 1847: 51-52)
Itu juga salah satu kutipan yang menyatakan bahwa Jane adalah pribadi yang menjunjung keadilan meskipun dengan sedikit emosi yang dibawa oleh Jane karena dalam kutipan tersebut Jane berani mengatakan apa yang dipendam dirinya selama ini akibat auntnya yang ingin memasukkan dia ke sekolah untuk anak-anak yang bermasalah. Dan karena apa yang bibinya ceritakan kepada Mr. Brocklehurst itu sama sekali berbeda dengan pandangan Jane, itu merupakan suatu bentuk pembelaan diri dari Jane karena dia tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh bibinya tersebut maka dari itu Jane disini terlihat sangat emosi dan tidak dapat mengontrol emosinya sama seperti sifat Anti-Hero yang bisa dibilang sifatnya berbeda dengan yang baik. Dari kutipan diatas saja sudah terlihat hubungan hero-Antihero yang terdapat dalam novel Jane Eyre ini. Ketika menurut Jane apa yang dia pikir benar diutarakan tetapi dalam waktu yang sama itu bukanlah hal yang baik untuk dikatakan kepada bibinya sendiri.
My heart beat thick, my head grew hot; a sound filled my ears, which I deemed the rushing of wings; something seemed near me; I was oppressed, suffocated: endurance broke down; I rushed to the door and shook the lock in desperate effort. Steps came running along the outer passage; the key turned, Bessie and Abbot entered.”(Jane Eyre, 1847:22)

Kutipan diatas adalah saat Jane ketakutan saat di red room tempat dia dihukum. Dia merasa seperti melihat hantu. Disini saya juga menganggap bahwa ini adalah salah satu sifat AntiHero yang ada didalam diri Jane karena dia takut oleh sesuatu.
“I did so, not at first aware what was his intention; but when I saw him lift and poise the book and stand in act to hurl it, I instinctively started aside with a cry of alarm: not soon enough, however; the volume was flung, it hit me, and I fell, striking my head against the door and cutting it. The cut bled, the pain was sharp: my terror had passed its climax; other feelings succeeded. ‘wicked and cruel boy!’ I said. ‘you are like a murderer— you are like a slave-driver— you are like the roman emperors’” (Jane Eyre, 1847:12)

Kutipan diatas juga menggambarkan kemarahan Jane dengan sumpah serapahnya yang ditujukan kepada John karena dia tidak terima dia dilempar buku. Menurut saya sendiri kutipan diatas juga cukup menggambarkan pribadi Jane yang memang mempunyai harga diri tinggi meskipun dia dilempar buku oleh John tapi dia masih tetap memberikan perlawanan kepada John meskipun hanya dengan kata-kata.

Sebuah novel picaresque bisa dikatakan picaresque jika Hero-Anti Hero banyak muncul dalam suatu peristiwa, terlihat bertentangan dalam satu scene yang sama. Seperti halnya kutipan yang memperlihatkan keberanian Jane dalam menghadapi John tetapi karena Jane tidak mempunyai panutan yang baik maka Jane dengan mudah mengeluarkan kata-kata seperti itu meskipun bukan hal-hal yang kasar ettapi pemikiran Jane sudah memperlihatkan keAntiheroannya. Sama halnya ketika Jane mengungkapkan kekesalannya kepada bibinya, benar bahwa Jane menjunjung harga diri dan keadilan tetapi tidak seharusnya Jane berkata demikian kepada bibinya. Hal tersebut sudah bisa menggambarkan bahwa ke Hero-Antiheroan seseorang dapat muncul bersamaan dan atau saat Hero orang tersebut muncul keAntiheroannya akan menjadi efek samping dari keheroan tersebut.

Saya tidak akan memunculkan kutipannya kembali karena diatas sudah dapat menggambarkan hal-hal yang saya sebutkan di paragraph di atas. Setelah presentasi ke Hero-AntiHeroan suatu karakter beberapa pertanyaan muncul dalam benak teman-teman saya yang ada di kelas. Tentang ada tidaknya hero disamping pemeran utama atau main character? Menurut saya sendiri pasti ada Hero disetiap penokohan setiap karakter seperti tokoh sampingan dalam cerita Jane Eyre ini misalnya Helen Burns. Dia adalah tokoh sampingan yang membantu main character disini atau si Jane Eyre ini, terlebih lagi seorang hero di dalam novel picaresque selalu mempunyai asistennya sendiri, jadi dia mempunyai ketergantungan, tidak pernah mempunyai musuh langsung yang berhadapan dengan sang hero itu sendiri. Si Helen ini bisa dibilang adalah asisten atau teman berpetualang si Jane karena selalu ada disebelah Jane. Helen disini bisa disebut Hero ketika dia melakukan hal-hal yang mencerminkan sifat hero tersebut.

Juga ada yang mempertanyakan apakah di dalam suatu novel Hero-antiheronya bisa lebih dari satu? Menurut saya sendiri sangat bisa di suatu novel atau suatu karya terdapat banyak hero-antihero seperti Jane diatas. Menurut saya sendiri bisa kita lihat dalam film Infinity War, atau bahkan Avengers. Disana terdapat banyak Hero dan yang pasti ketika sifat Hero mereka muncul sifat antihero mereka pasti juga akan muncul. Dan pasti dalam setiap karya sastra pasti karakter di dalam karya tersebut berbeda-beda meskipun akan sama saja menjadi Hero-anti hero tapi dikemas dengan cara yang berbeda.

Lalu beberapa pertanyaan seperti apakah peran utama dalam suatu novel ada karakter yang mempunyai sifat antihero? Karena sebelumnya saya menuliskan bahwa antihero adalah sifat yang dimiliki oleh lawan hero karena saya salah menafsirkan bahwa antihero adalah lawan dari hero itu sendiri padahallawan dari  hero sendiri adalah villain. Tapi, menurut saya pasti ada karena karya sastra tidak melulu berporos kepada orang yang baik saja. Saya mengambil contoh seperti suicide squad yang pada dasarnya mereka semua adalah orang-orang yang bukan orang baik tapi akhirnya mereka mengorbankan beberapa hal menjungjung tinggi keadilan yang mengakibatkan sisi hero mereka muncul dan mereka (perkumpulan penjahatnya) adalah karakter utamanya. Sama juga jika posisinya kita mengambil contoh maleficent. Partner dalam presentasi saya juga mengatakan bahwa dia pernah membaca buku tentang peran utama yang bukan berkarakter baik tetapi lupa judul dan nama pengarangnya.

Lalu, ada yang bertanya juga apakah ada genre novel picaresque tetapi sci-fi? Tentunya ada seperti yang kita tahu the maze runner adalah salah satu contoh novel picaresque yang bercampur dengan genre sci-fi, lalu harry potter juga. Memang susah saat kita mematok satu genre dalam suatu karya sastra karena memang genre itu banyak dan di dalam suatu karya sastra pasti terdapat berbagai genre yang diangkat oleh sang penulis. Seperti Jane Eyre sendiri yang juga termasuk dalam genre romance memang sangat sulit jika mematok salah satu genre saja karena nanti ceritanya tidak bisa berkembang karena hanya terpaku dalam satu genre saja.

Jadi, jika suatu karakter yang lebih menonjolnya adalah sifat antiheronya dan dia menjadi karakter utamanya itu sangat mungkin karena juga seperti diatas saya katakan jika terlalu mematok pada satu hal saja akan susah berkembang.

Pasti di dalam suatu karakter terdapat berbagai macam sifat, seperti Jane sendiri disini dia digambarkan dengan sifat heronya yang berani, menjunjung tinggi keadilan, mandiri, dan juga mengorbankan diri. Tetapi dia juga digambarkan dengan sifat antiheronya seperti tidak patuh kepada aturan yang dibuat bibinya, tidak ingin kalah, keras atau teguh dengan pendiriannya, tidak bisa menahan emosi, agak bandel dan kasar. Jika dia tidak mempunyai sifat diatas tentunya dia tidak akan bisa survive seperti yang saya utarakan di paragraph-paragraph awal jika sifat antiheronya tidak keluar maka dia akan tertindas oleh John Reed, Bibi, dan anak-anaknya yang lain.

 Jadi, hero disini bukanlah gambaran hero seperti kesatria-kesatria yang membawa pedang melainkan orang yang lebih suka hidup dengan akal sehatnya atau apa yang dia pegang teguhi kadang di dalam hidupnya bukannya dia hanya boleh jujur atau berlaku baik, tetapi dia bahkan melakukan hal-hal yang salah seperti berbohong, mencuri, atau apapun itu sebagai bentuk survivenya dalam kehidupan yang merasa dirinya tidak terikat oleh suatu aturan dan hidup atas kemauanya sendiri. Kadang, novel picaresque ini sendiri menjadi salah satualternatif dalam menyinggung pemerintahan dalam masa itu.



Goals in The Future!!

Minggu, 08 April 2018




Hai!! Sesuai dengan judul kali ini aku akan membahas tentang masa depan, atau keinginan di masa depan. Kalau ditanya apa impian kamu atau goals hidup kamu di masa depan? Tentu saja aku bakal jawab banyak dan gak akan bisa disebut satu-satu. Tapi, kalau dilihat dari gambar pasti jawabannya adalah travelling ke seluruh Indonesia bahkan Dunia. Siapasih sekarang ini yang gak suka travelling, tahu dunia baru, kenal dengan kebudayaan baru, suasana yang baru. Sebenarnya Travelling itu adalah salah satu keinginan yang ingin aku capai sebelum umurku makin tua, jadi ya mumpung masih muda, masih gesit, masih punya banyak tenaga aku ingin memenuhi impianku ini.

Sebenarnya banyak hal-hal yang bisa aku capai selain menjadi seorang traveller, karena masih muda dan masih gesit semuanya pasti bakalan dicoba dan dilakukan dengan segenap hati seperti meraih cita-cita setinggi langit itu juga impian sih, impian semua orang malah. Bermain bersama keluarga, bersama teman, nonton konser band favorit, membeli make-up dan skincare favorit. Tapi karena aku masih muda, imut-imut serta amit-amit mungkin beberapa impianku ini belum bisa aku penuhi karena aku masih belum punya banyak uang atau cukup uang untuk travelling ke luar kota atau pun negeri seperti orang-orang lain, atau bahkan memenuhi cita-cita dan keinginan. Nah untungnya juga karena masih muda aku bisa mulai dari sekarang nabung dan menyiapkan diri untuk segala sesuatunya nanti, salah satunya nih memilih asuransi jiwa yang tepat, meskipun kita masih muda belia kita harus bener-bener loh memilih Asuransi Jiwa.

Loh, kok asuransi jiwa sih? Ya karena sekarang kalau dipikir-pikir kita gak akan bisa memprediksi apa yang akan terjadi ke kita nantinya, ke keluarga kita, atau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Kita bisa jaga-jaga atau meminimalisirnya dengan memakai Asuransi jiwa. Kan katanya nabung tapi kok malah milih asuransi? Nah, pemikiran aku itu begini di sebuah asuransi itu kan pasti ada yang namanya Unit Link nah kita bisa istilahnya investasi kecil-kecilan lah untuk kita nantinya, kalau ada apa-apa kita gak usah ngeluarin uang untuk hal-hal yang tidak terduga karena kita udah punya investasi duluan. Kalau bisa dibilang manfaat asuransi itu banyak banget dan bahkan kita sendiri kadang kaget dengan manfaat-manfaat yang bakal kita dapatkan. Yang aku bayangin itu kalau aku ada apa-apa pas travelling sendirian di luar negeri. Gak kebayang kalau kenapa-kenapa dan tidak mempersiapkan apa-apa sebelumnya. Jadi semacam sedia payung sebelum hujan.

Kalau ditanya lagi kira-kira apa asuransi mana yang bakal aku pilih, jawabannya itu Commonwealth Life  kenapa? Karena menurut aku solusi pilihan asuransinya itu banyak banget bisa dilihat langsung ke situs webnya yaitu www.commlife.co.id/microsite. Nah menurut aku Asuransi itu memang salah satu investasi terbaik yang ada, karena banyak banget manfaat-manfaat jangka panjangnya untuk kita, dan kita gak perlu pusing-pusing mikirin kita gimana nantinya ketika menginjak umur yang tidak bisa dibilang muda lagi. Menurut aku asuransi adalah hal terpenting jika kita ingin hidup bahagia. Impian, tujuan, atau biasa yang disebut goals bisa kita capai kalau kita benar-benar bekerja keras dan gak cuman diam gak ngelakuin apa-apa.

lalu, apa keinginan atau impian kalian sebelum kalian berumur 40?

Review Film A Quiet Place (Nyobain Nonton Di Satin Suite CGV)!!

Sabtu, 07 April 2018



Heyyyy balik lagi gua ngereview film lagi yeay. i have so much money lol anak sultan yeay (padal mah kenyataannya besoknya langsung makan pake mie).

gua lagi-lagi nonton film d+2 rilisnya anjay gila. lagi-lagi sebelum masuk ke review-an amatir gua, gua bakal sedikit curhat tentang ketololan a bunch of anak kosan yang pengen banget nonton nih film. ceritanya kita sebut saja Teh Elda, Chika, dan Zaldi. lagi-lagi nonton film ini gak terlalu di rencanakan, gua yang harusnya ada rapat sorenya diajak Chika nonton terus gua ragu karena gua ada rapat tapi karena hawa sesat gua akhirnya gua nonton. akhirnya di cek tuh di jatos katanya ada eh ternyata gaada untung itu gak jadi. akhirnya pengen ke ubertos, tapi mikir-mikir lagi karena beberapa kejadian mati lampu dan suara tiba-tiba ilang di ubertos akhirnya gua nyari di cgv MIM dan memang ada dan itu jam 19.30. okay akhirnya kita berangkat dengan bahagia seperti sekumpulan anak yang akan berpesta asyique. akhirnya, kita ke atas ke cgvnya nyampe lah kita nanya ke mbanya dan kata mbanya 'mba yang reguler udah habis dari tadi sore, ada juga yang satin suite mau?' semuanya diem saling pandang-memandang. gua paling tahu ini pikiran orang-orang ini masa mau muter lagi ke ubertos dan nonton yang jam 9? gak akan. akhirya gua nanya mba satin suite tu gimana. karena katroknya gua, gua cuma tau reguler, sweetbox, sama yang make kasur gitu tapi gua gatau namanya. akhirnya setelah bercekcok cukup lama diiyain deh, dan duit 55k melayang dalam waktu 1.5 jam.

sebenernya lucu aja sih ini keren baru pertama kalinya nonton di kelas yang kek beginian, biasanya juga reguler. biasanya aja 35k udah marah-marah karena kesel mahal banget. terus gua disuruh milih tu ya mau yang sofa apa yang kasur, kalo sofa anjir jauh banget akhirnya milih yang kasur aja lah biar bisa bobo-boboan lucu gitu. terus setelah milih kita melakukan ritual lain yaitu nyari makan, biasanya abis nyari makan kita nyari cemilan gitu biar diselundupkan eh ternyata engga jadi beli karena uangnya sudah terkuras habis oleh harga tiket. ternyata juga teh Elda udah nyelundupin makanan Chika juga nyelundupin minuman tapi ke gep di depan gitu, anjir ketat banget la gila.
eh anjir kapan reviewnya bege.

okay beres ngebacotnya. nah, gua sebenernya ga ngeliat trailer film ini sama sekali cuman ngeliat tag-tagan teh Elda ke gua, yang nyeritain film ini gitu tentang it's not horror tapi semacam thriller gitu katanya dan pertamanya itu emang gaada suara sama sekali dan kinda boring gitu katanya tapi pas akhir-akhirnya itu kek memacu adrenalin gitu. dari sedikit summarynya itu emang bener sih awalnya tuh seperti itu, gua aja agak ngantuk (udah mah tiduran), emang bener sih ini tu awalnya diem, sepi, penuh dengan ketidak ada suaraan karena ya namanya aja quiet place yah. terus, karena suaranya emang gaada alias cuman bisik-bisik aja ketika ada suara yang ngagetin gua bisa ngumpat dan kaget tapi gak sampe jerit (entah kenapa tapi gaada yang jerit disini gua jadi kalo mau jerit takut). sebenernya cape juga sih nonton film ini karena disetiap ga ada suaranya mereka itu kita ikutan tahan napas karena takut bikin suara gitu. nah ini tu kek kalo lo bikin suara someone strange will chase you gitu.

lagi-lagi i'm not gonna spoiler you ya. karena ini amatiran dan bukan pengamat film ya jadi mohon dimaklumi. lagi-lagi kalo ada sesuatu yang membahayakan jantung gua langsung nutup muka gua pake kerudung padal masi bisa keliatan ya at least nutupin lah anjir. film ini tu juga mengajarkan kita saling menjaga keluarga, saling menyayangi, dan saling melindungi. dimana lu yang dulunya penakut terus jadi pemberani karena harus menjaga dan melakukannya untuk orang yang lu sayang. terus film ini tu juga mengisahkan anehnya hubungan ayah dan anak yang rumit, serta suami dan istri yang masih terus mau survive meskipun lingkungan disekitarnya tidak mendukung, bahkan sama sekali tidak mendukung.

film ini juga nyuruh kita mikir dengan menurut kamu bagaimana ini berlangsung dan bagaimana ini berakhir. dan menurut gua ya ini berawal dengan adanya suatu sebab akibat dengan anaknya yang gak bisa denger, atau tuli. menurut gua aja ini, karena dia gak bisa dengar maka dari itu ada lah suatu mahluk yang seperti itu. semacam representasi anaknya gitu. dan lagi-lagi gua suka banget sama character development di film ini kek anak cowoknya, terus anak ceweknya gua suka banget sama karakter dia dan yang meranin Millicent Simmonds, she really looks so beautiful and gorgeous meskipun ada salah satu prediksi gua yang meleset bahwa mereka akan hidup bahagia ber empat eh ber lima.

and overall~
ini juga movie yang worth to watch dan keren gitu buat mikir kek kenapa sih, apa sih, apa hubungannya dan kenapa gitu, bagus juga karena mengajarkan sebuah kekeluargaan dan cinta. asyique. and i'll give it 8 out of 10. ini juga tergantung kalian mau nonton gak sih yang penting this is another recommended film dan kalo lo nanya ke gua mending nonton ato gak gua bakal jawab nonton aja anjir.

Review Film Danur 2 'Maddah' D+2 rilis!


Hey!!! balik lagi nih gua mau ngereview salah satu film yang hype dimasanya anjir. okay sebelum masuk ke reviewan film gua bakal sedikit cerita tentang gua yang akhirnya punya duit buat nonton bioskop padahal udah tanggal tua (gua adalah anak kosan yang ketika tanggal tua menyerang gua jadi misqueen seketika) lol. jadi gua kemaren-kemaren bantuin temen gua gitu, ada projectan dia di kampus dan gua dimintain tolong, gua kirain pas itu cuman minta tolong sehari doang dan ternyata sampe minggu depannya dan alhamdulillah lah lumayan dapet uang jajan tambahan.

sebenernya, ketika gua mau nonton nih film bareng dua temen gua ga terlalu di rencanakan sih jadi pas sore itu juga temen gua panggil saja dia Chika nge-wa gua, mau pulang jam berapa dan mau ikut nonton ga soalnya dia sama Teh Elda mau nonton gitu terus akhirnya yaudah gua ikut. pertamanya gua gamau banget nonton nih film because gamau aja karena gua gasuka pemainnya gua bete. akhirnya, gua mikir keras nih sama teh Elda mau nonton teman tapi menikah apa ni film, eh ternyata yaudah lah ikutin aja kemauan Chika.

okey, skip akhirnya gua nyampe nih ke sebut saja mallnya itu jatos yah, expektasi gua itu ini bakalan rame nih, bakalan cape karena duduk di depan dan ternyata salah men, gua ga duduk di depan banget dan bahkan pas gua beli tiket ga terlalu penuh jadi lumayan masih dapet yang diatas. akhirnya, setelah beli tiket ritual-ritual makan harus tetap jalan dong padahal akhirnya gajadi makan karena ricisnya rame banget kek pasar malem. dan jadinya makan beres film, terus mau makan di up*normal kok keknya mahal banget gak kuat hamba, akhirnya kita jalan sambil nyari makan sampe ke jonas nangor gila kali jam 10an jalan dari jatos sampe jonas lol. dan akhirnya capek dan pada akhirnya makan di McD deket kosan. gila dasar.
skip, kapan anjir gua ngereviewnya.

nah akhirnya kita nonton nih, kita nonton di yang reguler yah dan anjir kita nontonnya d+2 rilis dong gila ga sih. nonton nih bertiga, dari awal emang udah hawa-hawa ga enak gitu dan bener anjir gua gabisa napas dari awal nonton sampe akhir nonton Danur ini. gua ga akan ngomongin kapan aja setannya muncul tapi setannya muncul setiap saat yang tidak terduga, dan gua untungnya nutupin pake kerudung gua kalo ada yang keluar (yailah cemen banget, ya namanya juga takut). ada adegan dimana itu anjir kampret banget dimana setannya emang lagi mempermainkan kita dan itu adalah salah satu adegan krusial kita setiap hari guys, itu ketika dzikir dan temen gua sampe nyebut, gua sampe deg-degan gak karuan, karena menurut gua bener banget itu setan suka mempermainkan kita loh jangan salah dan itu salah satu penggambaran yang amat sangat detail gua suka dan takut lol. capek lah intinya gua pas nonton ini ga berhenti jerit-jeritan, gak berhenti bisik-bisik kata kotor, gak berhenti nutupin mata pake kerudung, kadang nyopot kacamata biar gak keliatan hehe.

Menurut gua yang belum pernah nonton Danur 1 yang kata orang-orang biasa aja menurut gua film Danur 2 ini have a strong horror vibes banget, sama kek pengabdi setan tapi capek nontonnya lebih capek ini Danur 2 karena menguras tenaga banget. ya, meskipun gua bukan seorang pengamat film atau bahkan kritikus film yah gua gatau tapi gua rasa film ini ya okelah horrornya bikin orang susah napas, meskipun yah namanya film horror pasti penerangan minim, terus rumahnya terpencil, terus grunge vibes gitu. dan gua gak tahu kenapa film horror di rumahnya itu suka minim pencahayaannya, okey buat ngasi vibes seram tapi kan tetep aja masa lu mau rumahnya gelap-gelapan gitu kan ga mungkin yah. ini yang masih membuat gua bertanya-tanya setiap gua nonton film horror sih, kenapa dia gak mau nyalain lampu. kesel gua.

oh iya kenapa gua diatas bilang ini tu have a strong horror vibes, karena gua pernah liat jurnal risa di youtube dan gua ngerasain gitu yaampun sehorror itu hidup dia, dan gua acungin jempol buat si Prilly yang meranin teh Risa karena menurut gua anjir mirip banget gitu dan gua mikir anjir iya nih si Prilly mirip. 100 jempol buat Prilly yang sudah lebih menghidupkan kesan Risa seperti Risa yang sebenarnya. tapi ada salah satu hal yang gua pikir agak minus buat nih film, apa? pengambilan gambarnya yang muter-muter gatau ini gua aja karena gua bukan seorang film maker, apalagi pengamat film ulung gua ngerasa gua pusing nontonnya oke horror tapi anjir ini itu bikin pusing. jadi kesel. dan ending filmnya yang buat gua cringe karena lol itu mirip Voldemort bro. dan ada suatu hal istimewa yang gua gatau gua bisa dibuat nangis oleh film ini. what? a friendship. gila persahabatannya Risa sama temen-temennya emang yang paling top. dan lagi-lagi gua bakal memuji Prilly yang bener-bener ngingetin gua akan jurnal risa yang gua tonton. i'm not gonna spoiler some of you guys tapi ketika adegan friendship itu terjadi gua nangis, dan yang bikin nyesek adalah ketika si Risa nyisain tempat buat temen-temennya like hell dude you're their real bestfriend, dan itu mengingatkan gua tentang kisah premiere Danur 1 yang nyisain 5 bangku kosong di depan.


and, overall..
for me this movie is really worth to watch dan si Prillynya keren banget membawakan karakternya, dan jalan ceritanya juga oke sih gimana ya gua bisa nebak tapi masih asik buat dinikmati, film horror yang bisa bikin gua nangis. i'll give 8,5 out of 10. mau nonton atau tidak kembali lagi pada kalian para khalayak ramai. byeee~