Dalam Novel Jane
Eyre karya Charlotte Bronte terdapat unsur character, characterization,
Hero-Anti Hero, Picaresque yang terkait dengan unsur penokohan.
Character atau yang biasa kita kenal dengan sebutan tokoh Menurut Nurgiyantoro (1995) adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam
cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita Nurgiyantoro (2000) juga menambahkan
bahwa tokoh dapat dimaknai sebagai seseorang atau sekelompok
orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif dimana para pembaca dapat
melihat sebuah kecenderungan yang diekspresikan baik melalui ucapan maupun
tindakan.
Characterization atau penokohan menurut Nurgiyantoro (1995) penokohan merupakan pelukisan atau gambaran
jelas mengenai seseorang yang dimunculkan dalam suatu cerita
Setelah itu
ada Hero-dan Anti Hero. Dimana Hero sebutan untuk tokoh
laki-laki (Heroine untuk tokoh
wanita) adalah character dari suatu karya sastra yang suka berhadapan
dengan suatu bahaya, kuat, dan pemberani kadang juga mengorbankan diri untuk
sesuatu yang baik. Anti hero adalah sifat lain yang dengan jelas kurang
kualitasnya dalam menjadi hero, tidak selalu baik, kadang juga takut, nakal,
pembangkang, sifatnya bertolak belakang dengan hero.
Picaresque adalah salah satu genre prosa fiksi yang
berkenaan dengan petualangan atau perjalanan seorang hero (picaro Spanish)
dari low social class yang hidup di antara masyarakat yang mengandalkan
kecerdikanya dalam bertahan hidup. Ciri-ciri novel picaresque Novel adalah
kadang ditulis menggunakan first person narrative, main karakter kadang
berasal dari low class, ceritanya diceritakan seperti sebuah
petualangan.
Sebuah novel Picaresque
juga harus mempunyai karakter brave karena jika ia tidak berani maka ia
tidak akan survive dari kehidupannya yang keras. Harus bersikap bandel
karena itu yang karakter utama punya untuk bertahan. Bersikap kasar, atau keras.
Jadi bisa dikatakan bahwa suatu karakter di novel picaresque ini harus
mempunyai sifat rogue, rascal, dan juga knave. Novel picaresque
mempunyai hubungan Hero-Anti Hero disetiap peristiwanya. Dan disini saya
akan menjelaskan beberapa hubungan tersebut.
Biasanya karakter
utama dalam novel picaresque digambarkan dari seorang anak yang telah
kehilangan sosok orang tua atau panutannya (seorang yatim atau bahkan
yatim-piatu), sehingga dengan tidak adanya sosok panutan ia menjadi mandiri dan
mengherokan dirinya sendiri, tapi disamping itu karena dia tidak ada
panutan sosok hero Anti-Hero jadi melekat dan yang keluar adalah sifat
nakal, bandel, dan sebagainya. Yang nantinya dalam satu karakter akan terdapat
dua karakter tersebut karena sifat tersebut saling melekat satu sama lain.
Contohnya seperti SpiderMan, Huckleberry Finn, Oliver Twist, dan
sebagainya.
Jane Eyre termasuk
Novel Picaresque karena novel ini menceritakan si Jane yang memang
berasal dari low class, ibu ayahnya meninggal karena penyakit lalu ia
diangkat oleh pamannya dan tidak lama kemudian pamannya meninggal akhirnya dia
tinggal bersama bibinya dan anak-anaknya. Novel ini menggunakan First person
narrative, lalu bersifat autobiography. Menurut (KBBI) autobiografi adalah riwayat hidup hidup pribadi yang ditulis
sendiri. Dalam hal ini, autobiografi merupakan catatan dirinya sendiri. Artinya
autobiografi adalah sebuah biografi yang didalamnya menceritakan riwayat hidup
atau pengalaman pribadi yang ditulis oleh dirinya sendiri. Isi didalam
autobiografi berisi tentang pengalaman dari kecil hingga keadaan sang penulis
sekarang ini, dari yang paling sulit hingga mencapai keberhasilan yang besar
atau prestasi yang dicapainya semasa hidupnya. Maka dari itu sudut pandang yang digunakan
adalah sudut pandang orang pertama yang sama saja dengan menceritakan dirinya
sendiri, apa yang terjadi dalam hidupnya dari kecil sampai menjadi orang yang
dikenal orang lain.
Kenapa
biasanya novel picaresque menggunakan anak kecil sebagai tokoh utama
dalam ceritanya karena memang bercerita tentang autobiografi yang menceritakan
dari masa kecil jadi harus dari anak kecil dan juga karena mereka saat kecil
bisa membentuk diri mereka masing-masing jadi peraturan seperti norma,
peraturan yang dibuat itu tidak berlaku bagi mereka.
Karena Jane Eyre
termasuk novel picaresque maka novel ini terdapat Hero dan Anti
Hero disetiap peristiwanya, contoh kecil yang saya baca di novel ini saya
menggolongkan Jane Eyre sebagai Hero dan Anti Hero dalam cerita.
Karena di dalam cerita karakter Jane diceritakan sebagai pribadi yang tangguh,
mempunyai harga diri yang tinggi, jujur, mandiri, serta penuh semangat, juga
dia menjunjung tinggi keadilan, serta pintar, dan karena dia adalah sosok yang
berani Jane suka melawan karena ketidak adilan yang diterima oleh dirinya
sekaligus dia adalah sosok yang bandel, dan susah diatur karena dia tidak punya
panutan seperti yang saya utarakan diatas bahwa:
“With Bewick then
on my knee, I was then happy: happy at least in my way. I feared nothing but
interruption, and that came too soon. the breakfast-room door opened” (Jane
Eyre, 9)
Seperti kutipan diatas
yang menunjukkan bahwa Jane tidak takut apa-apa sebelum pintu ruang makan yang
terbuka yang mungkin membuat dia kaget campur terkejut karena dia sedang
enak-enaknya membaca buku.
“but then John Reed
knocked me down, and my aunt shut me up in the red-room” (Jane Eyre, 1847:32)
Kutipan diatas adalah
kata-kata yang diutarakan Jane pada saat dia bicara dengan Mr. Lloyd dia jujur atas apa yang ia rasakan dan yang
John Reed lakukan kepadanya. Juga kutipan diatas bisa digunakan sebagai
gambaran perlawanan ketidak-adilan yang dirasakan oleh Jane karena dia berani
mengatakan bahwa John lah yang membuatnya semuanya seperti itu tetapi Jane
lah yang dikurung di red-room oleh Auntnya atau Ibu John.
“SPEAK I must: I
had been trodden severely, and MUST turn: but how? What strength had I to dart
retaliation at my antagonist? I gathered my energies and launched them in this
blunt sentence— “ I am not deceitful: if I were, I should say I loved you; but
I declare I do not love you: I dislike you the worst of anybody in the world
except John Reed; and this book about the liar, you may give to your girl,
Georgiana, for it is she who tells lies, and not I”“ (Jane Eyre, 1847: 51-52)
Itu juga salah satu
kutipan yang menyatakan bahwa Jane adalah pribadi yang menjunjung keadilan
meskipun dengan sedikit emosi yang dibawa oleh Jane karena dalam kutipan
tersebut Jane berani mengatakan apa yang dipendam dirinya selama ini akibat
auntnya yang ingin memasukkan dia ke sekolah untuk anak-anak yang bermasalah. Dan
karena apa yang bibinya ceritakan kepada Mr. Brocklehurst itu sama sekali
berbeda dengan pandangan Jane, itu merupakan suatu bentuk pembelaan diri dari
Jane karena dia tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh bibinya tersebut
maka dari itu Jane disini terlihat sangat emosi dan tidak dapat mengontrol
emosinya sama seperti sifat Anti-Hero yang bisa dibilang sifatnya
berbeda dengan yang baik. Dari kutipan diatas saja sudah terlihat hubungan hero-Antihero
yang terdapat dalam novel Jane Eyre ini. Ketika menurut Jane apa yang dia
pikir benar diutarakan tetapi dalam waktu yang sama itu bukanlah hal yang baik
untuk dikatakan kepada bibinya sendiri.
“My heart
beat thick, my head grew hot; a
sound filled my ears, which I deemed the rushing of wings; something seemed near me; I was oppressed, suffocated: endurance broke down; I rushed to the door and shook
the lock in desperate effort. Steps came running along the outer passage; the key turned, Bessie and Abbot entered.”(Jane Eyre,
1847:22)
Kutipan diatas adalah
saat Jane ketakutan saat di red room tempat dia dihukum. Dia merasa
seperti melihat hantu. Disini saya juga menganggap bahwa ini adalah salah satu
sifat AntiHero yang ada didalam diri Jane karena dia takut oleh sesuatu.
“I did so, not at first aware what was his intention; but when I saw him lift and poise the book and stand in act to hurl it, I instinctively started aside with a cry of alarm: not soon enough, however; the volume was flung, it hit me, and I fell, striking my head against the door and cutting it. The cut bled, the pain was sharp: my terror had passed its climax; other feelings succeeded. ‘wicked and cruel boy!’ I said. ‘you are like a murderer— you are like
a slave-driver— you are like the roman emperors’” (Jane Eyre, 1847:12)
Kutipan diatas juga
menggambarkan kemarahan Jane dengan sumpah serapahnya yang ditujukan kepada
John karena dia tidak terima dia dilempar buku. Menurut saya sendiri kutipan
diatas juga cukup menggambarkan pribadi Jane yang memang mempunyai harga diri
tinggi meskipun dia dilempar buku oleh John tapi dia masih tetap memberikan perlawanan
kepada John meskipun hanya dengan kata-kata.
Sebuah novel
picaresque bisa dikatakan picaresque jika Hero-Anti Hero banyak muncul dalam
suatu peristiwa, terlihat bertentangan dalam satu scene yang sama. Seperti
halnya kutipan yang memperlihatkan keberanian Jane dalam menghadapi John tetapi
karena Jane tidak mempunyai panutan yang baik maka Jane dengan mudah
mengeluarkan kata-kata seperti itu meskipun bukan hal-hal yang kasar ettapi
pemikiran Jane sudah memperlihatkan keAntiheroannya. Sama halnya ketika
Jane mengungkapkan kekesalannya kepada bibinya, benar bahwa Jane menjunjung
harga diri dan keadilan tetapi tidak seharusnya Jane berkata demikian kepada
bibinya. Hal tersebut sudah bisa menggambarkan bahwa ke Hero-Antiheroan
seseorang dapat muncul bersamaan dan atau saat Hero orang tersebut
muncul keAntiheroannya akan menjadi efek samping dari keheroan
tersebut.
Saya tidak akan
memunculkan kutipannya kembali karena diatas sudah dapat menggambarkan hal-hal
yang saya sebutkan di paragraph di atas. Setelah presentasi ke Hero-AntiHeroan
suatu karakter beberapa pertanyaan muncul dalam benak teman-teman saya yang ada
di kelas. Tentang ada tidaknya hero disamping pemeran utama atau main
character? Menurut saya sendiri pasti ada Hero disetiap penokohan setiap
karakter seperti tokoh sampingan dalam cerita Jane Eyre ini misalnya Helen
Burns. Dia adalah tokoh sampingan yang membantu main character disini
atau si Jane Eyre ini, terlebih lagi seorang hero di dalam novel picaresque
selalu mempunyai asistennya sendiri, jadi dia mempunyai ketergantungan,
tidak pernah mempunyai musuh langsung yang berhadapan dengan sang hero itu
sendiri. Si Helen ini bisa dibilang adalah asisten atau teman berpetualang si
Jane karena selalu ada disebelah Jane. Helen disini bisa disebut Hero ketika
dia melakukan hal-hal yang mencerminkan sifat hero tersebut.
Juga ada yang
mempertanyakan apakah di dalam suatu novel Hero-antiheronya bisa lebih dari
satu? Menurut saya sendiri sangat bisa di suatu novel atau suatu karya
terdapat banyak hero-antihero seperti Jane diatas. Menurut saya sendiri bisa
kita lihat dalam film Infinity War, atau bahkan Avengers. Disana
terdapat banyak Hero dan yang pasti ketika sifat Hero mereka muncul sifat
antihero mereka pasti juga akan muncul. Dan pasti dalam setiap karya sastra
pasti karakter di dalam karya tersebut berbeda-beda meskipun akan sama saja
menjadi Hero-anti hero tapi dikemas dengan cara yang berbeda.
Lalu beberapa
pertanyaan seperti apakah peran utama dalam suatu novel ada karakter yang
mempunyai sifat antihero? Karena sebelumnya saya menuliskan bahwa antihero
adalah sifat yang dimiliki oleh lawan hero karena saya salah
menafsirkan bahwa antihero adalah lawan dari hero itu sendiri
padahallawan dari hero sendiri
adalah villain. Tapi, menurut saya pasti ada karena karya sastra tidak
melulu berporos kepada orang yang baik saja. Saya mengambil contoh seperti suicide
squad yang pada dasarnya mereka semua adalah orang-orang yang bukan orang
baik tapi akhirnya mereka mengorbankan beberapa hal menjungjung tinggi keadilan
yang mengakibatkan sisi hero mereka muncul dan mereka (perkumpulan
penjahatnya) adalah karakter utamanya. Sama juga jika posisinya kita mengambil
contoh maleficent. Partner dalam presentasi saya juga mengatakan bahwa
dia pernah membaca buku tentang peran utama yang bukan berkarakter baik tetapi
lupa judul dan nama pengarangnya.
Lalu, ada yang
bertanya juga apakah ada genre novel picaresque tetapi sci-fi? Tentunya
ada seperti yang kita tahu the maze runner adalah salah satu contoh
novel picaresque yang bercampur dengan genre sci-fi, lalu harry
potter juga. Memang susah saat kita mematok satu genre dalam suatu karya
sastra karena memang genre itu banyak dan di dalam suatu karya sastra pasti
terdapat berbagai genre yang diangkat oleh sang penulis. Seperti Jane Eyre sendiri
yang juga termasuk dalam genre romance memang sangat sulit jika mematok
salah satu genre saja karena nanti ceritanya tidak bisa berkembang karena hanya
terpaku dalam satu genre saja.
Jadi, jika suatu
karakter yang lebih menonjolnya adalah sifat antiheronya dan dia menjadi
karakter utamanya itu sangat mungkin karena juga seperti diatas saya katakan
jika terlalu mematok pada satu hal saja akan susah berkembang.
Pasti di dalam suatu
karakter terdapat berbagai macam sifat, seperti Jane sendiri disini dia
digambarkan dengan sifat heronya yang berani, menjunjung tinggi
keadilan, mandiri, dan juga mengorbankan diri. Tetapi dia juga digambarkan
dengan sifat antiheronya seperti tidak patuh kepada aturan yang dibuat
bibinya, tidak ingin kalah, keras atau teguh dengan pendiriannya, tidak bisa
menahan emosi, agak bandel dan kasar. Jika dia tidak mempunyai sifat diatas
tentunya dia tidak akan bisa survive seperti yang saya utarakan di
paragraph-paragraph awal jika sifat antiheronya tidak keluar maka dia
akan tertindas oleh John Reed, Bibi, dan anak-anaknya yang lain.
Jadi, hero disini bukanlah gambaran hero
seperti kesatria-kesatria yang membawa pedang melainkan orang yang lebih
suka hidup dengan akal sehatnya atau apa yang dia pegang teguhi kadang di dalam
hidupnya bukannya dia hanya boleh jujur atau berlaku baik, tetapi dia bahkan
melakukan hal-hal yang salah seperti berbohong, mencuri, atau apapun itu
sebagai bentuk survivenya dalam kehidupan yang merasa dirinya tidak
terikat oleh suatu aturan dan hidup atas kemauanya sendiri. Kadang, novel picaresque
ini sendiri menjadi salah satualternatif dalam menyinggung pemerintahan
dalam masa itu.