Disini aku
bakal menjelaskan Literary period/Movement secara jelas dan singkat dan padat.
Apasih literary
period atau Literary movement itu? pasti pernah denger kata zaman Victorian,
Elizabethan, enaissance dan sebagainya nah literary movement atau Literary
Period itu adalah pengelompokan karya-karya para penulis dalam kurun waktu
tertentu, biasanya para penulis memiliki topic atau tujuan yang sama. Tapi
kadang satu penulis bahkan bisa dikaitkan dengan lebih dari satu periode.
Apa saja
periodenya? Mari kita mulai dengan zaman Renaissance setelah zaman Dark Age
Eropa yang kelam.
1. Renaissance (1500-1670)
Pernah
denger Hamlet? Atau karya-karya Shakespeare lainnya? Nah Shakespeare adalah
salah satu penulis zaman Renaissance, zaman ini bisa juga disebut zaman
Elizabethan juga. Tema yang diusung di zaman Renaissance sendiri lebih ke
humanism karena sudah lepas dari aturan-aturan gereja katolik pada saat itu.
zaman ini juga disebut-sebut zaman ter-splendid-nya English Literature.
Beberapa penulis Renaissance sendiri adalah:
Elizabeth I
- William Shakespeare
- John Milton; etc.
2. Enlightenment (1700-1800)
Zaman enlightenment
suka disalah artikan sama seperti periode Renaissance padahal sebenernya beda,
meskipun banyak juga yang bilang sama. Enlightenment sendiri lebih ke Age of
reason sebenernya dimana mereka sudah mulai melakukan eksperimen-eksperimen (lebih
mengenal science) intinya. Bahkan Sir Isaac Newton juga termasuk orang-orang Enlightment
loh.
Penulis
pada zaman Enlightenment
- Alexander Pope
- Jonathan Swift
- Benjamin Franklin
- Imannuel Kant; etc.
3. Romantic Period (1798-1870)
Sebenernya apa
yang kita sebut romantis apa-apa romantic sebenernya salah, romantic ada karena
waktu itu terlalu banyak pabrik-pabrik yang menguasai kehidupan. Maksudnya disini
mereka ingin kotanya dan daerahnya kembali lagi seperti dulu, periode romantic
ini terjadi setelah revolusi industri. Orang-orang romantic adalah orang-orang
yang ideal, yang ingin kehidupannya kembali ideal seperti semula bukan dengan
pabrik dan mesin-mesin yang mulai berkuasa.
Contoh:
pagi-pagi baca koran dan minum kopi, padahal kenyataannya pagi-pagi itu harus
segera berangkat kerja dan siap-siap untuk sekolah dan bukan malah membaca
koran.
Jadi sebenernya
salah kalau kamu bilang ‘ah cowok aku romantis nih’ malah bisa aja pacar kamu
atau cowok kamu adalah orang yang absurd.
penulis Romantic:
- Edgar Allan Poe
- Mary Shelley
- Lord Byron
- John Keats; etc
4. Transcedentalism (1830-1860)
Adalah periode
yang mempunyai konsep ‘beyond the world’. Gimana ya semacam ada pemahaman baru
tentang kebenaran dan pengetahuan gitu, jadi kebenaran itu datengnya bukan
karena adanya ‘sense’ doang but also dari intuition. Jadi katanya orang-orang
di periode ini itu ‘semi religious’ gitu.
Penulis
Trancedentalism:
- Ralph Waldo Emerson
-
Emily Dickinson
-
Walt Whitman; etc.
5. Victorian Period (1837-1901)
Diambil dari
nama Ratu Victoria. Bisa dibilang zaman yang susah dibedakan dengan Romantic
Period, tapi hal yang terlihat jelas pada zaman ini adalah perbedaan strata
sosial, seperti yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Pada zaman
ini banyak yang penulis atau essayist yang mendemo zaman ini dengan
tulisan-tulisannya, karena mesin dan revolusi industry adalah mesin penghancur
kemanusiaan. Gak kaget juga wanita-wanita pada zaman ini harus berjuang
mati-matian untuk live their life dan menggapai cita-cita mereka.
Penulis Victorian
Period:
- Charles Dickens
-
Thomas Carlyle
-
Christina Rossetti;
6. Realism (1820-1920)
Pernah denger realis? Nah sama realisme disini
juga seperti itu dimana orang-orang menerima semuanya dengan apa adanya tanpa ditambah-tambahi.
Apa yang ada di masyarakat sekitar ya seperti itu ditulis tanpa embel-embel
sedikitpun. Makanya banyak yang complain karena ya hanya sedikit konflik yang
terjadi di fiksi-fiksi pada masa ini.
Penulis Realism:
- Mark Twain
- Henry James; etc.
7. Absurdism/Existentialism (1850-today)
7. Absurdism/Existentialism (1850-today)
Bahwa manusia
tidak akan bisa sampai pada tahapan logis. Dosen saya sendiri pernah berkata
bahwa kita semua ini adalah mahluk-mahluk absurdism karena kita itu tidak jelas
dan tidak nyambung (disamakan dengan mitologi sisipus). Manusia tidak mungkin
selamanya berbicara tentang hal yang sinkron dari ke waktu ke waktu.
Ya,
absurdism atau existentialism ini lebih berorientasi kepada individual
contohnya ini eksistensiku, eksintensimu, eksistensinya.
Penulis Absurdism/existentialism:
-
Albert Camus
-
Samuel Beckett; etc.